GENERASI Z BAGI PERUSAHAAN : BERKAH ATAU MUSIBAH?

Indonesia mendapat bonus demografi, kondisi dimana penduduk usia muda sangat melimpah. Tentu ini akan berdampak pada industri kerja. Perusahaan akan banyak dimasuki oleh SDM kelahiran tahun 1995 hingga 2000-an. Generasi ini biasa disebut generasi Z atau iGeneration.  Generasi Z memiliki tipikal yang cukup berbeda kontras dengan generasi Y atau generasi milenial. Generasi Z lahir ketika teknologi sudah cukup berkembang sehingga mereka sudah sangat terkoneksi dengan teknologi internet, kemudahan akses informasi, dan banjir data. Selain itu, mereka dibesarkan pada lingkungan yang penuh dengan penghargaan, pengakuan dan sikap positif dari cara – cara parenting yang makin berkembang selama ini.source : majalahmanajemen

Semua itu menyebabkan generasi Z memiliki kebutuhan penghargaan dan pengakuan yang sangat tinggi dibanding generasi sebelumnya. Baru-baru ini ada fenomena yang viral di sosial media, yaitu seorang fresh graduate Universitas Indonesia menolak perusahaan yang memberi gaji 8 juta karena dia merasa bahwa lulusan UI harusnya bisa mendapat gaji lebih dari itu. Ini menunjukkan sisi minus dari generasi Z, yaitu mereka cenderung menuntut lebih, cenderung berani menjadi diri sendiri dan bukan bermental follower. Sebagian dari manajer atau pemilik bisnis sering kali mengeluh tentang perilaku generasi Z. Bagi mereka, generasi Z adalah generasi yang sulit diatur, generasi yang terlalu lincah atau terlalu banyak menuntut.

Jika manajer mampu mengelola generasi Z dengan tepat, maka perusahaan akan dapat bergerak progress dan penuh inovasi karena mereka lah yang cepat, kreatif, adaptif dan mudah berkolaborasi dan terkoneksi dengan hal – hal baru serta mengkreasinya untuk kemajuan perusahaan. Dari sini jelas, GENERASI Z BUKANLAH MUSIBAH, MELAINKAN BERKAH JIKA KITA MAMPU MENGELOLANYA. Berikut beberapa tips bagi manajer atau pemilik bisnis dalam mengelola generasi Z sebagai SDM nya :source: blog.talenta.co

  1. Terapkan gaya kepemimpinan demokratis. Jangan menjadi pemimpin yang otoriter dan merasa paling bisa, paling benar,paling mampu dalam mengambil keputusan. Serap aspirasi mereka dan berikan feed back sesering mungkin. Saran dari mereka seringkali adalah ide brilian.
  1. Bertumbuhlah bersama mereka. Sebagai pemimpin/manajer yang banyak mengelola generasi Z, seringlah berada di samping mereka. Jadikan mereka rekan belajar. Mereka bisa belajar pengalaman dari Anda, dan Anda bisa belajar hal – hal baru yang kekinian dari mereka. Jangan merasa takut tersaingi.
  1. Pimpin mereka dengan semangat enterpreneurship. Generasi Z lebih menyukai jika mereka menjadi bos bagi diri sendiri. Maka dari itu, semangat enterpreneurship cocok untuk terus dipompakan kepada mereka.
  1. Berdayakan mereka. Mereka bukan bermental follower, mereka punya originalitas sendiri. Berikan mereka lahan untuk mengekspresikan dan merealisasikan ide – ide mereka. Tidak perlu terlalu detail mengatur ini itu. Cukup beri mereka koridor atau rambu-rambunya supaya tidak melewati batas.
  1. Kembangkan potensi yang mereka miliki. Beri mereka pelatihan yang bisa mengembangkan soft skill, memberi mereka hal – hal baru. Mereka akan mampu mengelaborasikan sendiri apa yang mereka dapat untuk mengembangkan pekerjaan mereka.

Anda manajer perusahaan atau pemilik bisnis? Masih bingung bagaimana mengelola generasi Z dalam tim kerja Anda? Konsultasikan pada kami,

Office : 0315036409

Mobile : 087705504655

email : cartenzhrd@gmail.com

IG : cartenz_hrd

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *