Dalam bekerja, kita juga dihadapkan pada situasi lingkungan kerja. Lingkungan kerja ada yang sifatnya ruangan/bangunan (material/fisik) dan interaksi sosial, pengondisian, dan sejenisnya (non material/non fisik). Kadang, kondisinya tidak selalu seperti yang diharapkan oleh semua SDM. Ada yang secara lingkungan fisik sangat bagus, gedungnya bersih, nyaman, tidak muram, sirkulasi baik, tapi lingkungan non fisiknya seperti interaksi sosial antar karyawan, antar bawahan dan atasan juga kurang nyaman, masing-masing karyawan tidak care dan cenderung individualis, banyak terjadi konflik, tentu membuat karyawan tidak betah dan ujung-ujungnya jadi tidak produktif.
Jika masalahnya adalah lingkungan fisik, solusinya bisa dengan cara kerja bakti dan perbaikan desain interior ruangan. Tapi, bagaimana jika masalahnya adalah lingkungan non fisik? Beberapa tahapan dalam mengatasi masalah lingkungan kerja non fisik :
- Menemukan inti masalahnya
Beberapa cara yang bisa digunakan untuk menemukan inti masalahnya adalah dengan cara mengobservasi atau merasakan langsung suasana bekerja dengan menempatkan diri sebagai karyawan. Selain observasi, bisa pula dengan menggunakan angket yang berisi pertanyaan – pertanyaan tentang suasana kerja di kantor dan pendapat/keinginan mereka tentang bagaimana harusnya suasana kerja yang mereka inginkan.
- Jika anda sebagai manajer, coba lakukan dialog dengan beberapa karyawan
Coba pilih beberapa karyawan yang terindikasi paling tidak nyaman di ruang/lingkungan kerja. Bisa dilihat dari ekspresi saat bekerja atau intensitas dia berada di ruang kerjanya. Jika sering izin keluar/pindah ruangan lain, bisa jadi lingkungan kerjanya baginya kurang kondusif untuk ditempati.
- Beberapa solusi berikut ini bisa diterapkan :
- Mencairkan suasana kerja dengan memberikan waktu – waktu interaksi non formal bagi para karyawan
- Mengadakan kegiatan bersama seperti menyediakan jadwal olahraga bersama sekitar 30 menit sebelum pulang kerja,makan siang bersama
- Jadwalkan fun outing/outbound training minimal 6 bulan sekali
- Mengurangi potensi-potensi konflik dengan cara : petakan karakter SDM. Sekiranya sangat kontras, jangan dijadikan dalam 1 bidang pekerjaan. Atau imbangi mereka dengan karakter SDM yang kompromistis/penengah.
- Semarakkan awal hari dalam bekerja dengan menyetel musik-musik lembut tapi penyemangat agar menaikkan mood SDM dalam bekerja.
- Kepemimpinan manajer/koordinator tim yang tidak kaku, melainkan lebih interaktif pada bawahan/rekan setimnya.
- Mengadakan semacam dinamika kelompok untuk menyamakan frekuensi antar para karyawan. Dinamika kelompok ini bisa dengan games ringan atau saling sharing/curhat perihal kondisi pribadi dan tempat kerja.