Bekerja di bidang apapun pasti memerlukan kemampuan berpikir. Mulai dari level manajer puncak hingga manajer lini pertama memerlukan pemecahan masalah yang pasti melibatkan berpikir strategis dan berpikir detail. Berpikir strategis adalah cara berpikir yang mampu memformulasikan kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman menjadi sebuah cara penyelesaian masalah yang tepat. Sedangkan berpikir detail adalah cara berpikir yang mampu menguraikan dan menggambarkan secara lengkap dan tersistematis tentang apa yang harus dilakukan, bahkan hingga tingkat memeta implikasi, resiko serta antisipasinya.
Faktanya, para SDM baik yang level manajer lini pertama, middle management bahkan manajer puncak, tidak jarang mengalami masalah di aspek ini. Ragam masalah itu diantaranya tidak bisa menerapkan pola pikir tersebut dalam konteks situasi masalah, tidak terbiasa berpikir seperti itu (biasanya semua dipikir detail semua sehingga yang ada malah terkesan ruwet dan tidak terselesaikan). Dampaknya adalah pemecahan masalah tidak segera bisa muncul atau bahkan ada masalah – masalah besar yang terabaikan, sedangkan energi habis untuk menyelesaikan masalah – masalah kecil.
Lalu bagaimana sebenarnya berpikir strategis dan berpikir detail itu? Berikut sedikit penjelasannya.
Berpikir strategis | Berpikir detail | |
Konteks digunakan | Masalah-masalah terkait kebijakan, peraturan, keputusan penting di level department atau perusahaan | Masalah – masalah teknis yang berkaitan tentang bagaimana menjalankan dan implementasi kebijakan, aturan, dsb |
Proses/pola berpikir | Critical thinking dan analytical thinking | Menjabarkan, mengurai, mengabstraiksikan |
Analisis yang dilakukan | Memaksimalkan kekuatan, menyiasati kelemahan, mengoptimalkan peluang dan mengatasi ancaman | Teknis menjalankan, prediksi resiko dan antisipasi resiko |
Data yang diperlukan | Data tujuan organisasi, target spesifik, kondisi internal dan eksternal organisasi | Kebijakan, strategi, program, dan aturan |
Beberapa tips agar setiap elemen perusahaan bisa menggunakan pola berpikir ini secara proporsional adalah :
- Melihat terlebih dahulu situasi, kadar dan efek masalah terhadap pencapaian tujuan. Dialogkan dengan manajer Anda untuk lebih mempertajam penafsiran masalah.
- Banyak berlatih studi kasus dan berdiskusi
- Miliki staff yang bisa saling mengisi kekurangan jenis berpikir strategis/detail
- Mengikuti pelatihan – pelatihan manajemen yang berorientasi pada solving case/proyek sehingga bisa dipelajari bagaimana teknik berpikir dan pengambilan keputusannya.
Kami konsultan SDM yang berfokus pada softskill dan character building SDM.
Info lebih lanjut kontak kami di :
Telp : 0315036409
Mobile : 087705504655/082257236233