Dalam sebuah perusahaan, mutlak dibutuhkan kepemimpinan. Kepemimpinan untuk memimpin diri sendiri dan juga untuk memimpin orang lain. Secara umum, pengertian dari kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan dalam diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal) organisasi yang telah ditentukan. Dalam pengertian ini sebenarnya jika diperluas sasarannya tidak hanya untuk menggerakkkan orang lain tapi juga menggerakkan diri sendiri. Karena musuh terbesar dari diri kita dalam konsisten bergerak justru bukan dari luar kita tapi dari dalam diri kita sendiri.
Cukup banyak sebenarnya jenis kepemimpinan dan kita tidak bisa mengklaim jenis kepemimpinan mana yang paling cocok diterapkan dalam satu perusahaan. Beda perusahaan, beda masalah, beda konteks SDM dan manajer, bisa beda jenis kepemimpinannya. Terkadang bahkan pimpinan perusahaan harus mengombinasikan beberapa gaya kepemimpinan agar lebih efektif.
Salah satu gaya kepemimpinan yang cukup menarik untuk dibahas adalah kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan ini muncul sebagai antitesis dari kepemimpinan transaksional yang cenderung menekankan penggerakan seperti halnya jual beli dan efeknya seolah memperlakukan manusia seperti “robot”, tidak memiliki aspek psikologis sehingga tidak perlu dipenuhi aspek kemauan/psikologisnya. Padahal, selain pengetahuan dan kemampuan, kemauan menjadi faktor yang cukup fundamental agar orang mau bergerak.
Kepemimpinan transformasional memiliki pengertian kemampuan seseorang pemimpin dalam bekerja dengan dan/atau melalui orang lain untuk mentransformasikan, secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan (Danim (2004:54). Kepemimpinan transformasional memiliki ciri khas yaitu pemimpin mampu memberikan pengaruh ideal lewat visi-misi, pemimpin yang mampu memberikan motivasi lewat inspirasi dan harapan bagi kemajuan organisasi, pemimpin yang mampu menstimulasi kreativitas dan inovasi bawahannya, dan pemimpin yang mampu memberikan perhatian pribadi terhadap SDM mulai dari kebutuhan, keinginan, kemampuan, aspirasi, memberi saran dan pelatihan.
Jika manajer/pimpinan perusahaan ingin menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, beberapa tips ini bisa dicoba :
- Membangun kualitas diri dengan mengasah terus kemampuan dan integritas
- Membangun kepekaan dan pemahaman yang baik pada semua bawahan dengan menjalin komunikasi yang rutin baik formal maupun informal
- Memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan terdalam dari SDM. Dengan mengetahui ini, pemimpin bisa bersikap lebih pas dan tidak pukul rata dalam memperlakukan SDM
- Biasakan mendengar dan berdiskusi daripada instruksi dan komando (kecuali dalam situasi – situasi tertentu yang memang diperlukan untuk ini)
- Konsisten antara kata dan perbuatan
- Memberikan pendampingan saat SDM membutuhkan dan memberinya support, tantangan yang harus dicapai
- Beri kepercayaan kepada SDM untuk menyelesaikan persoalan – persoalan walau sulit sekalipun
- Tidak mengekspresikan kekecewaan secara berlebihan, lebih banyak memberikan apresiasi