Seorang Pemimpin yang reaktif cenderung suka menyalahkan timnya, alih-alih mencari solusi ketika diterpa masalah. Misalnya, ketika ditinggal pergi karyawan terbaik di perusahaan dan enggan mencari tahu penyebabnya Padahal, tak sedikit yang memutuskan berhenti kerja karena tidak cocok dengan atasan atau manager mereka.
Padahal kejadian seperti itu bisa dihindari. Seorang Manajer hanya membutuhkan sudut pandang baru dan beberapa usaha ekstra agar disukai bawahan. Agar kamu yang berprofesi sebagai manajer tidak mengalami hal tersebut, maka coba perhatikan hal-hal yang harus dihindari berikut ini.
1. Micromanaging
Jika anda terus-menerus memandangi karyawan dan menghabiskan banyak waktu memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan, kemungkinan besar, anda adalah seorang micromanager. Tindakan menurunkan semangat kerja dan kontribusi kerja terhadap lingkungan kerja.
Padahal, anda cukup memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang anda delegasikan. Kemudian, cobalah memberikan kepercayaan pada mereka untuk mengerjakan pekerjaan masing-masing.
Sesekali boleh, memberikan atau menengok pekerjaan mereka. Namun ada baiknya bersikap santai dan membuat nyaman. Hindari mengintimidasi atau menekan mereka. Ingat, karyawanmu sudah dewasa. Jadi daripada kamu bolak balik menanyakan pekerjannya, ada baiknya kamu cukup memberikan tenggat waktu kerja
2. Mengkritik karyawan di depan umum
Perlu anda ketahui bahwa pada dasarnya tidak ada orang yang suka dikritik di depan umum. Hal ini pun tentunya merupakan bagian dari etika. Dengan posisimu sebagai Manajer, seharusnya anda lebih bijak dalam bersikap.
Buatlah diskusi pribadi saat anda bisa tenang mendiskusikan dengan bawaha anda mengenai hal yang herus diperbaiki atau dampak perilaku pada bisnis. Nantinya, kalian bisa bersama-sama mengembangkan rencana perbaikan.
3. Kurang memberikan apresiasi
Semua orang membutuhkan apresiasi setelah kerja keras dan berkontribusi terhadap perusahaan. Sebagai seorang Manajer, cobalah menepuk pundak bawahan anda dan berilah pujian. Selain itu, Manajer perlu berkomunikasi dengan timnya untuk mencari tahu apa yang membuat mereka merasa baik.
Sebagian anggota tim ingin kenaikan gaji, sebagian lagi mengharapkan pengakuan publik. Hargai mereka atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik. Kesalahan yang banyak dilakukan seorang Manajer dan wajib dihindari salah satunya adalah tidak menghargai kontribusi tim. Padahal, mereka telah bekerja keras dan berkontribusi. Anda tak ingin ditinggal karyawan terbaik, bukan?
4. Tidak peduli dengan karyawan
Perusahaan yang cerdas memastikan manajer mereka tahu cara menyeimbangkan profesionalisme dengan hubungan sesama manusia. Sebab, seorang manajer semestinya tidak hanya peduli terhadap hasil kerja dan visi perusahaan, tapi juga karyawan.
Hubungan interpersonal harus dijaga dan perlu dikembangkan, demi adanya kenyamanan di suatu perusahaan yang nantinya berdampak pada produktivitas karyawan.
5. Menyimpan informasi tentang kinerja perusahaan atau tim
Anda mungkin berpikir bahwa tim anda tidak peduli dengan gambaran report atau kinerja perusahaan. Ternyata, hal ini justru penting untuk dibagikan dan dibicarakan. Sebab, orang-orang melakukan pekerjaan terbaik mereka ketika memahami konteks yang jelas.
Memang benar, beberapa karyawan mungkin tidak memahami istilah atau ukuran scorecard. Di sini anda sebagai Manajer, berperan untuk mendidik mereka dengan baik. Menimbun informasi hanya akan memunculkan ketidakpastian dan ketakutan yang nantinya akan berdampak pada perusahaan.
6. Menyampaikan komentar yang tidak membangun
Memberikan feedback maupun komentar yang destruktif atau tidak membangun merupakan kesalahan Manajer yang harus dihindari. Perlu kamu ingat bahwa, umpan balik atau feedback adalah alat kinerja yang kuat. Namun, ketika itu disalahgunakan, hal ini akan berpengaruh terhadap semangat dan kinerja.
Kritik yang tidak spesifik itu tidaklah berguna. Jadi, berikan umpan balik yang membangun dan positif. Hal ini penting untuk kesuksesanmu dan untuk membangun lingkungan kerja yang sehat.
Menjadi seorang Manajer memang bukanlah hal yang mudah, tapi tidak ada salahnya untuk terus belajar agar dapat memimpin dengan baik. Cobalah untuk mengingat dan menghindari beberapa hal di atas. Sehingga anda masuk dalam katogeri pemimpin yang proaktif. Serta, tim anda mampu bekerja dengan baik dan target perusahaan tercapai.
Semoga berhasil!